"Perjuangan Diet IU: Tantangan dan Kemenangan Kecilku"

    Awalnya, aku hanya penasaran dengan diet IU yang terkenal karena klaim bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Sebagai penggemar K-pop, aku sering mendengar bagaimana IU, idolaku, melakukan diet ketat untuk menjaga penampilannya. Tapi, tak kusangka bahwa mencoba diet itu sendiri akan menjadi perjalanan yang begitu menantang sekaligus mengajariku banyak hal tentang disiplin dan mencintai diri sendiri


                                                               referensi gambar :Pinterest


Saat Hari Pertama: Semangat yang Menggebu-gebu💣

Aku memulai diet IU dengan penuh keyakinan. Menurut informasi yang kudapat, diet ini hanya mengonsumsi 1 buah apel, 2 ubi jalar, dan segelas protein shake per hari. "Ah, pasti bisa!" batinku saat membeli bahan-bahannya di pasar sayur dan minimarket  

Tapi, baru sampai siang hari, perutku sudah keroncongan. Aku terbiasa sarapan nasi atau roti, jadi hanya mengunyah apel terasa seperti siksaan. Pikiranku mulai dipenuhi bayangan makanan enak—ayam goreng, mi instan, bahkan sepotong kue pun terlihat menggoda. Tapi aku bertahan, meminum air putih sebanyak mungkin untuk mengelabui rasa lapar. 

Saat Hari Kedua: Pertarungan Melawan Godaan😏

Bangun tidur, kepalaku sedikit pusing. Mungkin karena kurang kalori. Tapi aku nekat melanjutkan. Ubi jalar rebus yang seharusnya menjadi sumber karbohidrat terasa hambar tanpa garam atau mentega. Aku mulai mempertanyakan keputusanku.  

Saat teman sekantorku memesan burger untuk makan siang, aku hampir menyerah. Aromanya menggoda, dan liarku refleks menelan air liur. Tapi aku ingat tujuan awalku: ingin membuktikan pada diri sendiri bahwa aku bisa disiplin. Jadi, aku mengunyah ubi pelan-pelan sambil membayangkan itu adalah kentang goreng. (Spoiler: tidak berhasil.)  


Saat Hari Ketiga: Tubuh Mulai Berontak😖  

Aku merasa lemas. Konsentrasiku menurun, dan suasana hatiku mudah berubah. Ternyata, mengurangi kalori drastis benar-benar memengaruhi kondisi fisik dan mental. Aku mulai mencari informasi lagi tentang diet IU dan menyadari bahwa ini sebenarnya *hanya untuk tujuan jangka pendek*, seperti persiapan syuting atau penampilan khusus.  

Aku juga membaca bahwa banyak ahli gizi tidak merekomendasikan diet seperti ini karena tidak berkelanjutan dan bisa berbahaya jika dilakukan terlalu lama. Hatiku sedikit lega—ini bukan berarti aku gagal, tapi aku mulai memahami bahwa kesehatan lebih penting daripada angka di timbangan.  


Hari Keempat: Titik Balik💦 

Aku memutuskan untuk memodifikasi diet. Alih-alih hanya makan apel dan ubi, aku menambahkan telur rebus dan sayuran agar lebih seimbang. Aku juga minum lebih banyak air dan teh hijau tanpa gula. Perubahannya tidak drastis, tapi setidaknya aku tidak merasa ingin pingsan setiap saat.  

Di malam hari, aku mencoba olahraga ringan—yoga. Aku sadar bahwa diet saja tidak cukup, tubuh perlu bergerak agar metabolisme tetap baik.  

dan hari kelima aku memutuskan untuk berhenti diet iu dan menjalani hidupku dengan makan yang cukup

Aku juga mulai lebih banyak memasak sendiri agar tahu apa yang masuk ke dalam tubuhku. Ternyata, makan makanan rumahan yang sederhana tapi bergizi jauh lebih memuaskan daripada diet ekstrem yang membuatku sengsara.  


Refleksi: Bukan Tentang Menjadi Sempurna, Tapi Konsisten

Aku tidak kehilangan berat badan sebanyak yang diharapkan, tapi aku belajar hal penting:  

1. Diet ekstrem tidak berkelanjutan– Tubuh butuh nutrisi yang cukup.  

2. Kesehatan mental sama pentingnya – Stres karena lapar hanya membuat segalanya lebih buruk.  

3. Perubahan kecil lebih baik daripada menyiksa diri – Lebih baik mengurangi camilan manis daripada tidak makan sama sekali.  


Sekarang, aku tidak lagi terobsesi dengan diet cepat. Aku lebih fokus pada kebiasaan sehat yang bisa dipertahankan dalam jangka panjang. Dan yang terpenting, aku belajar untuk mencintai tubuhku dengan cara yang lebih baik—bukan dengan menyiksanya, tapi dengan merawatnya.  


Jadi, apakah diet IU berhasil untukku?

Ya, tapi bukan dalam cara yang kuharapkan. Aku tidak menjadi sekurus IU dalam 5 hari, tapi aku menemukan cara yang lebih sehat untuk hidup. Dan itu, bagiku, adalah kemenangan yang sesungguhnya.  


Akhir cerita. 😊  

 

Catatan: Cerita ini dari penglaman pribadi dan dibantu penulisan nya oleh deepseek chat. Diet ekstrem seperti diet IU tidak disarankan tanpa pengawasan ahli gizi. Selalu konsultasikan dengan profesional sebelum memulai program diet baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH YAKULT MENURUNKAN BERAT BADAN?BAGAIMANA TIPS DIET DENGAN YAKULT?